Perilaku di Transmisi Matik
Pahami Karakter Transmisi Otomatis
Foto : Indra Aditya
source : autobildindonesia.com

Dengan kondisi jalan penuh kemacetan seperti sekarang, pilihan logis saat berkendara adalah menggunakan transmisi matik. Dengan bantuannya, Anda tak perlu repot menaik-turunkan posisi gigi. Cukup injak pedal gas dan rem, dan Anda bisa fokus ke jalan.
Meski begitu, Anda tidak bisa memperlakukannya seenaknya. Mekanisme dalam transmisi ini membutuhkan perlakuan yang bijaksana agar usia pakainya bisa bertahan lama. Selain itu, kehati-hatian memakai juga terkait kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Lantas perilaku apa yang sebaiknya dihindarkan saat memakainya? Berikut uraian kami.
Tidak memindahkan tuas ke N
Ketika berhenti lama di di lampu merah, kita kerap lupa memindahkan tuas transmisi ke N. Kondisi ini membuat mesin dan transmisi jadi terhubung. Anda pun harus terus menginjak pedal rem untuk menahan laju mobil.
Kerugian pertama ada pada oli transmisi. Karena terhubung, ia akan terus berputar di dalam torque converter. Ditambah suplai udara terbatas, pelumas akan bekerja dalam kondisi berat dan berisiko mengurangi usia pakainya.
Otomatis pula konsumsi BBM meningkat lantaran mesin terus bekerja menyuplai tenaga. Dan yang pasti, usia pakai kampas rem turut berkurang karena sering diaktifkan.
![]() | ![]() |
Jika tidak dibutuhkan,Anda tidak perlu mengaktifkan mode sport | Perlakuan transmisi secara apik |
Langsung jalan saat tuas di D
Karena ingin cepat, kita sering langsung tancap gas begitu tuas dipindahlan ke D. Padahal transmisi butuh waktu untuk menghubungkan diri ke mesin. Hal ini terkait dengan aliran oli transmisi yang bertugas menggerakkan torque converter.
Bila kebiasaan ini sering dilakukan, maka katup selenoid di dalam transmisi bisa rusak. Tunggu beberapa saat sampai terasa mesin terhubung dengan transmisi, baru jalankan mobil perlahan.
Jangan mengerem dengan kaki kiri
Enaknya transmisi matik adalah kaki kiri Anda tidak perlu bekerja. Biarkanlah itu terjadi dan jangan mencoba menginjak pedal rem dengan kaki kiri.
Secara natural, kaki kanan terlatih untuk menekan pedal rem secara baik. Sehingga, besar tekanan yang diberikan dapat terukur sesuai kebutuhan. Sedangkan kaki kiri tidak terbiasa melakukan hal tersebut. Tanpa sadar Anda justru melakukan pengereman mendadak.

Netralkan tuas transmisi saat parkir pararel
Jangan di P saat parkir paralel
Karena terbiasa, Anda memposisikan tuas di P saat parkir paralel. Walau tuas rem tangan tidak diaktifkan, mobil tidak bisa didorong dan mengganggu mobil lain yang parkir. Pelajari cara menetralkan transmisi supaya bisa aman parkir paralel.
Beberapa mobil bisa dimatikan mesinnya saat di N. Beberapa bisa langsung dipindahkan dari P ke N setelah mesin dimatikan. Atau cukup dengan menekan tombol di tuas transmisi. Lainnya menggunakan shift lock. Masukkan anak kunci ke dalam shift lock, putar, pindahkan tuas ke N, dan lepas kunci.
Biasakan menginjak rem saat menyalakan mesin
Karena ingin cepat, Anda langsung menyalakan mesin tanpa melihat posisi tuas transmisi. Bisa fatal jika tuas berada di D atau R. Biasakan menginjak rem sebagai langkah pencegahan. Bahkan beberapa jenis mobil mengharuskan kita menginjak pedal rem saat menyalakan mesin.
Jangan langsung pindah dari D ke R
Sekali lagi, karena ingin cepat, Anda langsung memindahkan gigi dari D ke R saat ingin mundur. Padahal transmisi butuh waktu untuk membalikkan arah putaran ke mundur.
Tambah parah jika Anda melakukannya saat mobil masih berjalan. Di dalam, kerusakan bisa terjadi pada planetary gear dan one way clutch. Mekanisme penerus tenaga seperti as kopel atau as roda depan dapat ikut berkurang usia pakainya.
Masukkan dulu ke N, biarkan sejenak, lalu perlahan geser ke R. Biarkan beberapa saat hingga mesin benar-benar terhubung dengan transmisi. Biasa ditandai oleh entakan halus.
Jangan gunakan ponsel
Karena tangan kiri relatif santai bekerja, Anda lantas berasumsi bebas memakai telepon genggam. Ingat, kedua tangan dibutuhkan saat olah kemudi. Jangan membiasakan mengemudi hanya dengan satu tangan. Begitu harus manuver cepat atau di tempat sulit, tangan Anda tidak bisa bergerak cepat.
Selain itu tentu berkaitan dengan aspek keselamatan berkendara. Walau fokus pada tuas transmisi berkurang banyak, tetap saja Anda harus memperhatikan secara seksama kondisi jalan. Dan itu sulit dilakukan jika pikiran terbagi ke smartphone.

No smartphone when you drive
Cukup kickdown ketika menyalip
Karena ingin respons cepat, kita sering menurunkan posisi gigi saat menyalip. Tidak salah jika dilakukan sesekali. Menjadi masalah jika Anda lupa mengembalikan ke D. Tertahannya gigi di posisi lebih rendah memboroskan konsumsi BBM.
Karena dipaksakan, seringnya perpindahan gigi secara manual berefek pada longgarnya bearing yang berada pada main shaft. Kejadian ini ditandai dengan semakin lamanya perpindahan antara gigi yang ada.
Untuk amannya, cukup injak pedal gas lebih dalam atau kickdown saat menyalip, dan biarkan transmisi menurunkan sendiri posisi gigi sesuai kebutuhan. Hal ini mengurangi risiko rusaknya komponen transmisi.
Gunakan gigi rendah di jalan menurun
Jangan paksakan di D saat menuruni pegunungan seperti di Puncak. Jangan ragu untuk menurunkan posisi gigi satu step atau overdrive supaya mesin mendapatkan efek engine brake.
Jika turunannya lebih curam, Anda bisa menurunkannya satu posisi lagi. Atau bahkan di posisi gigi 1 kalau memang diharuskan. Upaya ini juga membantu kerja rem agar lebih ringan.
Segera kembalikan gigi ke posisi normal saat menemui jalan rata. Jika tidak, beban kopling akan semakin berat. Aplikasi katup pada transmisi matik konvensional dapat membuat per di balik aktuator piston bermasalah akibat tekanan berlebih.
Hal ini mengakibatkan perpindahan menjadi tidak nyaman atau mengentak. Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan penggantian komponen. Perlakuan serupa dapat ditempuh pada jalan menanjak.
Jangan nafsu dengan mode Manual atau Sport
Karena memberi respons lebih cepat, Anda menjadi nafsu menggunakan mode ini. Padahal, jika dipakai terus pastinya akan memperboros konsumsi BBM. Dan jangan lupa, teknologi kopling yang digunakan tetaplah sama, yakni fluida yang terdapat jeda saat perpindahan gigi.
So, tetap perlakukan secara bijak saat mengemudi cepat. Perlakuan serupa juga wajib diterapkan pada transmisi CVT atau sabuk baja, dan kopling ganda.
![]() | ![]() | ![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jangan menginjak pedal rem dengan kaki kiri | Lakukan Kickdown ketika menyalip | Biasakan menginjak pedal rem saat menyalakan mesin |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar