Minggu, 28 Juni 2015

Honda Mengalami Peningkatan Penjualan

Honda Mengalami Peningkatan Penjualan


PT Honda Prospect Motor (HPM) sedang bersuka dengan catatan penjualan mereka hingga bulan Mei. HPM mencatat total penjualan sebesar 11.301 unit di seluruh Indonesia, meningkat dari bulan sebelumnya dengan catatan 10.583 unit. Artinya, Honda telah meraih penjualan sebesar 66.372 unit sepanjang tahun 2015.

Penjualan tertinggi dipegang oleh Honda HR-V 1.5 yang 1.659 unit di bulan Mei. Totalnya, HR-V 1.5 telah meraih penjualan 14.372 unit sepanjang 2015 ini. Sementara HR-V 1.8 dengan angka lebih kecil yakni 608 unit di Mei ini. Meski terlihat kecil, HPM mengakui adanya peningkatan penjualan sebesar 27% dibanding bulan April. Honda HR-V 1.8 telah meraih total penjualan sebesar 3.416 unit di sepanjang tahun 2015.

Honda Brio juga tak kalah impresif dengan catatan penjualan 1.025 unit di bulan Mei. Angka itu meningkat dari bulan sebelumnya karena pada April totalnya ‘hanya’ 900 unit. Dengan demikian, total penjualan Honda Brio tercatat sebanyak 4.721 unit di sepanjang tahun 2015.

“Kami bersyukur Honda masih bisa mencatat pertumbuhan penjualan yang positif hingga bulan Mei 2015 lalu. Menjelang musim Lebaran mendatang, kami berharap pasar otomotif akan kembali bergairah sehingga tren ini dapat kami pertahankan,” ungkap Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor.

By : Resa Azhara
source : autobild.co.id

Kamis, 25 Juni 2015

Cara Bersihkan Evaporator AC Mobil

Cara Bersihkan Evaporator AC Mobil

Kebersihan sistem AC sebenarnya termasuk sulit-sulit mudah untuk dijaga. Tak semua komponen dalam rangkaiannya bisa dijamah oleh orang awam untuk dibersihkan. Tapi lalai dibersihkan akan menyebabkan jalur sirkulasi udara pada AC menjadi kotor dan berimbas menurunnya performa AC dalam mendinginkan kabin.

Utamanya adalah komponen evaporator. Perangkat berbentuk kotak yang berfungsi menurunkan suhu agar udara yang melewatinya dingin ini memiliki ruang berliku. Nah, jika ada pengendapan kotoran pada evaporator, maka dipastikan proses pendinginan udara pun tak maksimal, ditambah udara pasti terasa bau karena kotoran tersebut. Paling mudah terasa adalah hembusan blower yang tak sekuat biasanya.

Sialnya, AC hanya memiliki satu jendela penghisap udara yang berada dekat dengan sumber kotoran. Posisinya umumnya berada di bawah dasbor di hadapan penumpang depan. Letaknya yang rendah sangat berpotensi menghirup udara kotor serta debu dari karpet.
Beberapa kendaraan sudah menyematkan filter untuk memfiltrasi udara yang akan disirkulasikan. Tapi tak sedikit pabrikan mobil yang tidak menyematkan filter tersebut. Disini peran aktif pemilik mobil untuk menjaga siklus perawatan AC kerap dibutuhkan.
Blower AC sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) dibersihkan      

Jangan pernah ragu untuk melakukan servis berkala AC sesuai standar bengkel resmi mobil Anda. Umumnya pada pemakaian normal setiap 10.000 km, komponen ini akan diperiksa oleh BERES (Bengkel Resmi), dan setiap 30.000-40.000km akan dilakukan penggantian.

Tapi jika Anda merasa kabin mobil sering kotor dan mobil dipakai lebih sering dari biasanya, pemeriksaan bisa dilakukan lebih dini, begitupun dengan penggantian. Jangan tunggu hingga AC terasa tak dingin atau udara mulai tak segar. Karena jika hal ini sudah terjadi, maka umumnya penggantian filter, pembersihan evaporator, hingga pengecekkan bahkan penambahan refrigerant turut dibutuhkan untuk mengembalikan suhu dingin. Pengerjaannya menyita waktu lama dan memakan biaya yang cukup tinggi

Tapi Anda bisa membantu menjaga kebersihan evaporator dan jalur sirkulasi udara AC dengan produk aftermarket yang banyak beredar. Contohnya seperti Cestar AC Cleaner. Produk ini mudah ditemukan di toko-toko otomotif de­ngan banderol sekitar Rp 150.000-200.000.
Cara Membersihkan Evaporator Sendiri

1. Buka Filter AC
Matikan mobil, dan temukan lokasi filter dan jalur asupan udara AC dengan membaca manual book kendaraan. Umumnya berada di balik glove box, karenanya perhatikan langkah-langkah membukanya agar tak merusak komponen lain. Angkat filter, dan periksa. Jika sudah sangat kotor, segera ganti. Kocok kaleng spray beberapa kali sebelum proses dimulai. Sisipkan selang sprayer ke arah blower agar foam dapat terarah sempurna ke blower.

2. Set AC
Setelah spray siap disemprotkan, nyalakan mesin dan AC serta buka semua ventilasi AC serta jendela. Nyalakan juga blower di bangku penumpang belakang jika tersedia. Set suhu AC di posisi paling dingin dan blower di paling kencang.

3. Aplikasikan Pembersih
Setelah memastikan selang sprayer berada tepat menghadap blower, semprotkan foam hingga habis. Jangan khawatirkan tetesan yang muncul pada ventilator AC, bersihkan dengan lap setelah proses penyemprotan selesai. Pun jika tak ada tetesan, hal ini tidak berarti apapun. Jika penyemprotan dilakukan dengan benar, maka udara langsung terasa lebih segar. Jika AC bekerja normal dan tak ada kerusakan, umumnya suhu akan terasa lebih dingin. Setelah isi kaleng habis, biarkan mobil tetap menyala dengan kondisi AC yang sama selama 10-15 menit dan kotoran dari evaporator menetes dari pipa AC di bawah mobil.

by : ivan hermawan
source : autobild,.co.id

Selasa, 23 Juni 2015

Ada 33 APM yang Ikut Pameran Otomotif GIIAS

Ada 33 APM yang Ikut Pameran Otomotif GIIAS

Aditya Maulana - detikOto
Rabu, 24/06/2015 07:39 WIB
FOTO:Reuters / landscape / portrait
Jakarta - Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) adalah pameran otomotif resmi yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pameran yang akan berlangsung dari 20-30 Agustus 2015 di ICE, BSD City, Tangerang Selatan itu sudah terkonfirmasi ada 33 Agen Pemegang Merek (APM) yang ikut serta.

"Pameran nanti sudah pasti ada 33 APM yang ikut. Semuanya sudah terkonfirmasi," ungkap Sekertaris Jendral Gaikindo Noergardjito di sela-sela acara buka bersama dengan media di Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Total 33 APM yang ikut pameran GIIAS 2015 ini terdiri dari 23 merek dari kendaraan penumpang dan 10 merek dari kendaraan komersial. Sebelumnya masih 30 APM yang mendaftar, tapi data terbarunya sudah 33 APM.

APM yang ikut seperti Audi, BMW, Chevrolet, Daihatsu, Datsun, Honda, Hyundai, Jaguar, KIA, Land Rover, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Mitsubishi, Nissan, Renault, Smart, Subaru, Suzuki, Tata Motors, Toyota, VW dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sedangkan ada 7 merek kendaraan komersial seperti FAW, Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, Tata Motors, Toyota Dyna, dan UD Trucks.

"Tahun ini GIIAS ditargetkan akan menarik 380.000 pengunjung. Para pengunjung juga akan dihibur dengan banyak kegiatan menarik," ungkap Presiden Direktur Seven Event Andy Wismarsyah di tempat yang sama.

Senin, 22 Juni 2015

Tanggalkan Nama Fit, Honda Shuttle Laris Manis di Jepang

Tanggalkan Nama Fit, Honda Shuttle Laris Manis di Jepang

Teruo Ikehara - detikOto
Tanggalkan Nama Fit, Honda Shuttle Laris Manis di Jepang


Tokyo -Mobil Honda terbaru Shuttle mencatat angka pemesanan sebanyak 6.100 unit. Itu berarti sudah dua kali lipat lebih dari target penjualan mobil yakni sebanyak 3.000 unit. Laris manis!

Honda merilis mobil ni pertama kali pada 15 Mei 2015, angka 6.100 unit itu merupakan data yang masuk sampai 24 Mei lalu.

Dari 6.1000 unit, hampir semuanya atau sekitar 88 persen merupakan model Shuttle hybrid. Hybrid memiliki 3 varian dengan varian X paling banyak dipesan (53%), disusul varian yang lebih tinggi yakni varian Z (36%) dan sisanya model standar.

“Kami memang memperkirakan varian X bakal paling banyak dilirik, tetapi pemesanan varian Z juga melebihi ekspektasi kami,” ujarnya.

Hilangkan Nama Fit

Selain model baru yang lebih gress, Shuttle kini juga menghilangkan nama Fit. Tadinya mobil ini nama lengkapnya adalah Fit Shuttle, karena memang mobil mengambil basis dari Fit atau mobil yang disebut Jazz di Indonesia.

“Mobil sudah mengalami perpindahan image, dari sebuah mobil yang diturunkan dari Fit menjadi sebuah mobil yang menawarkan desain dan kenyamanan berlebih. Manfaat dari perubahan nama ini terefleksi dari angka penjualan,” ujarnya.

Minggu, 21 Juni 2015

Tips Pilih Ban SUV di Indonesia

Tips Pilih Ban SUV di Indonesia

Pertumbuhan mobil SUV belakangan ini mulai bergairah. Dimulai dengan peluncuran All-New Nissan X-Trail hingga yang paling menggemparkan adalah peluncuran Honda HR-V. respon pasar yang baik terhadap beberapa model ini menandakan masyarakat menginginkan mobil yang mampu sedikit diajak “bermain” di medan berat.

Salah satu cara mendongkrak kemampuan SUV untuk bermain di medan berat adalah dengan mengganti ban. Pada segmen ini, jenis ban yang ditawarkan sedikit lebih beragam dibandingkan dengan ban mobil sedan atau hatchback. Ban SUV jamak ditawarkan dalam pilihan jenis A/T, H/T, dan M/T. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai apa arti dari kode ban tadi. A/T adalah akronim dari All Terrain, H/T adalah Highway Terrain, lalu M/T adalah Mud Terrain.

Peruntukan Masing-masing Tipe ban SUV

Setelah mengetahui arti kode ban tadi, kini kita ber­anjak pada peruntuk­an masing-masing ban tersebut.  Ban A/T  memilik­i kemampuan untuk digunakan di berbagai permukaan jalan, baik di jalan aspal maupun di medan off-road yang cenderung ringan. “Ban ini bisa dipakai di jalan aspal, jalan bebatuan halus atau kerikil, serta jalan tanah yang tidak terlalu gembur,” ujar Zulpata Zainal, Field Service Engineer PT Bridgestone Tire Indonesia.

Ban H/T atau pada beberapa ban menawarkan tipe HP yang berarti Highway Performance, diperuntukan untuk SUV performa tinggi yang dipakai dominan di jalan aspal dengan kecepatan relatif tinggi.

Terakhir adalah ban M/T, ban ini diperuntukan untuk medan berat seperti berlumpur atau bersalju, sehingga pada ban M/T  sering ditemukan kode M + S (Mud + Snow)  karena memiliki cengkraman yang baik di kedua medan tersebut.
Ban H/T cocok dipakai di jalan aspal Ban A/T dan H/T desain telapaknya cenderung halus Ban M/T, sesuai untuk melahap medan berat
Mengetahui Jenis Ban SUV dari Desain Telapaknya

Selain mengetahui tipe ban dari kode yang tertera pada ban, kita juga bisa me­ngetaui tipe ban SUV de­ngan melihat desain alur talapaknya.  Menurut Zulpata, ban A/T  memiliki desain telapak yang sedang, maksudnya sedang adalah gabungan antara kembang­an kasar dan halus. Gabung­an desain kembangan ini memungkinkan ban A/T un­tuk melahap jalan aspal dan medan off-road ringan.

Andry Adam, Product Training Manager PT Goodyear Indonesia, Tbk, menuturkan “ban H/T  memiliki celah relatif lebih rapat atau biasa disebut Rib Type sehingga lebih nyaman di jalan aspal dan tidak berisik ketika dipacu di kecepatan tinggi, karena tidak terdapat banyak turbulensi udara ketika ban berputar.” Sedangkan ban tipe M/T memiliki celah ban yang lebih lebar dibandingkan tipe A/T. “Celah ban yang lebar ini berguna sebagai jalur pembuangan lumpur dan batu di telapak ban M/T, sehingga tetap mampu memiliki traksi di medan lumpur,” tutup Andry.
Ban A/T, bisa hidup di “dua alam” dengan kemampuan sedang Desain telapak ban A/T memiliki kemampuan berimbang di on road dan off road Banyak ragam, jangan salah pilih!
Efek Salah Pilih Ban SUV

Karena memiliki desain alur dan celah ban yang spesifik, jangan salah dalam menggunakan ban ini. Jika salah menggunakan  ketiga tipe ban ini, Anda akan mendapatkan beberapa kerugian. Jika ban M/T digunakan pada medan aspal dan dikemudikan pada kecepatan tinggi, ban akan lebih cepat aus karena kompon yang diusung ban ini cenderung lebih lunak.

Selain ban cepat aus, kerugian kedua ban M/T jika digunakan di jalan aspal adalah timbulnya suara bising, karena telapak ban M/T memiliki celah lebar sehingga memungkinkan angin menyusup diantara celah telapak ban. “Ban M/T jika digunakan di medan aspal juga akan cenderung lebih cepat panas dan rentan overheat sehingga berbahaya,” ujar Zulpata.

Lain halnya jika ban H/T digunakan di medan berlumpur. Mobil Anda akan terjebak di kubangan lumpur, karena desain alur rapat ban H/T tidak mampu membuang lumpur dengan baik. “Sesuaikan ban dengan medannya. Sama seperti saat kita memilih jenis sepatu, apakah untuk keperluan pesta, olahraga atau jalan-jalan,” tutup Andri.

Perawatan Ban SUV
Ganti ban jika telapak ban sudah menyentuh TWI Jika lebih sering dipakai di jalan aspal, gunakan ban tipe H/T
Perawatan ban SUV pada dasarnya serupa dengan ban tipe lainnya. Perhatikan tekanan angin rekomendasi pabrikan yang informasinya biasa terdapat pada pintu kendaraan. Rotasi ban secara teratur sesuai rekomendasi ban dan lakukan pemeriksaan kesetimbangan ban atau istilahnya balancing roda. Lihat masa pakai ban maksimal atau TWI (tread wear indicator) ban dan patuhi dengan mengganti ban saat talapak menyentuh TWI.

source :autobild.co.id
By : Anton Hari Wirawan